Sabtu, 12 Mei 2012

SURGA dan NERAKA 1000 banding 1



 Penglihatan Pdt. Park Yong Gyu.

Di tahun 1987, Pdt. Park telah meninggal karena tekanan darah tinggi. Tapi oleh anugrah Tuhan, hidupnya diperpanjang 20 tahun lagi. Tetapi, untuk 4 tahun pertama, dia tidak dapat berbicara karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Umurnya 50 tahun sewaktu dia kembali hidup. Selama waktu dia meninggal, TUHAN memperlihatkan kepadanya Surga dan Neraka.
 
Saya ingin Anda tahu jika Anda sombong dan angkuh, Anda akan mendatangkan kutukan atas dirimu. Saya memiliki jemaat besar dengan 5000 anggota tapi Tuhan merendahkan  saya  karena  kesombongan  saya.  Sekarang  saya  takut  akan  Allah (Yakobus 4:6).

Saya memiliki harta kekayaan seharga 150 juta US$. Saya memiliki 5 mobil mewah. Tapi setelah  peristiwa kematianku, saya memberikan semuanya. Tolonglah ingat,
keselamatan tidak dapat diperoleh oleh banyaknya hartamu melainkan melalui iman. Sekarang saya memohon kepada para gembala, penatua, dan pemimpin lainnya untuk melayani para pendeta dengan segenap hati.

Dalam Desember 19, 1987, setelah saya selesai makan siang dan sementara saya sedang beristirahat, saya mulai merasakan sakit yang amat sangat, hal itu sungguh tak tertahankan sehingga saya merasa bahwa saya akan mati. Kemudian saya kehilangan kesadaran saya.  Saya terbangun 4 bulan kemudian dalam kondisi yang setengah sadar, dan dokter saya mengatakan kepadaku bahwa saya  sebetulnya akan mati. Seluruh bagian tubuh saya syarafnya robek sejak mengalami kelumpuhan. Dan keluargaku belum pernah  mengizinkan anggota Gereja untuk membesuki saya karena kondisiku yang mengerikan. Kemudian saya meninggal.

Ketika saya meninggal, saya melihat 2 orang memasuki kamarku. Tetapi orang-orang ini masuk ke kamarku melalui dinding.  Saya berteriak, Siapa, siapa kalian!! Rumahku akan hancur bila kau begitu!! Kemudian yang seorang berkata, Kami adalah  malaikat-malaikat yang turun dari Surga. Kami datang dari Kerajaan Allah.” Sebuah cahaya yang terang bersinar melalui para malaikat.

Malaikat  yang  berada  di  sebelah  kananku  memperkenalkan  dirinya,  Saya  berkeliling  bagi  Yesus  dalam KerajaanNya. Yesus  memanggilku dan memerintahkanku untuk turun ke bumi. Dia memerintahkanku untuk membawamu ke Surga. Kamu sudah mati.  Tapi karena keluargamu menanggis dengan teramat sedih, DIA berkehendak untuk memberikanmu hidup lebih lama lagi. Tapi  untuk sekarang, DIA ingin memperlihatkan padamu Surga dan Neraka. DIA akan memperlihatkannya padamu dan kamu akan  menyaksikannya kepada orang-orang yang ada di bumi. Semoga jumlah orang yang berakhir di Neraka akan berkurang dan jumlah orang  yang  akan  ke  Surga  menjadi  bertambah  karena  kesaksianmu.  Ini  akan  menjadi  tugasmu.  Tuhan mengintruksikan  kepada  kami  untuk  menyampaikannya  kepadamu  supaya  jangan  menunda.  Jika  kamu menunda, kamu tidak akan sanggup untuk mengunjungi Surga dan Neraka.

Kemudian malaikat di sebelah kiri ku berkata, Disaat kamu lahir dan sampai pada saat kamu meninggal, saya telah bersama-sama denganmu.” Pada saat itu, saya tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh malaikat itu. Sekarang saya tahu. Dia adalah malaikat  penjagaku. Jadi saya berkata, Saya tidak dapat pergi! Saya tidak akan pergi! Saya seorang pendeta! Saya tidak dapat bertemu TUHAN dalam kondisi fisik seperti ini. Saya ingin melihat DIA dalam keadaan sehat. Saya mungkin akan menerima lebih banyak hukuman daripada pujian dari TUHAN. Saya angkuh dan sombong dan sekarang saya terkutuk dan sakit. Bagaimana mungkin  saya dapat masuk ke Surga? Saya  sangat takut. Kumohon kembalilah ke Surga dan mintalah kepada TUHAN untuk menyembuhkanku.  Kemudian kembali dan bawa saya ke Surga melalui mimpiku. Kumohon mintalah belas kasihan untukku.”

Tapi  para  malaikat  tidak  mendengarkan  argumentku.  Mereka  melepaskan  pakaianku  dan  berkata  bahwa pakaianku terlalu kotor untuk dikenakan ke Surga. Kemudian mereka memakaikanku pakaian putih (Zakh 3:4).

Mereka memegang tanganku dan kami terbang ke surga. Kami terbang melalui  awan-awan dan saat saya melihat kebawah, saya melihat Bumi menjadi kecil. Mereka membawaku mendekat pada Jalan Emas yang tak berujung. Saya melihat sebuah  sinar  yang terang, terlalu terang untuk ditatap   secara   langsung Say berkata,   Darimanakah   cahay ini berasal?” Datangnya dari Surga, jawab malaikat.

Saya  berpikir,  Wow!  Besar  sekali! saya  melihat  sekelompok  orang dalam  pakaian  putih  terbang  melaluinya.  Siapakah  mereka?”  Saya bertanya.

Malaikat menjawab, “Mereka adalah orang yang telah melayani Tuhan dengan setia dan percaya kepada Yesus dengan mematuhi dan mengikuti tuntunan Roh Kudus dengan segenap hati mereka. Tubuh mereka telah mati di Bumi. Mereka sekarang adalah jiwa-jiwa yang menuju Surga.”

Malaikat lain melanjutkan, Ada 12 pintu gerbang di Surga. Ketika sebuah jiwa datang ke Surga, mereka harus masuk melalui salah satu gerbang itu.” Kami sedang berdiri di pintu Selatan tapi sudah tertutup. Sementara kami sedang  menunggu, saya bertanya kepada malaikat, Malaikat, kenapa gerbang ini tidak terbuka?”

Malaikat  menjawab,  Hal  itu  karena  kamu  tidak  bernyanyi  lagu penyembahan Surga.” (Mzm 100:4)
Saya bertanya, malaikat, saya sangatlah angkuh dan sombong dan sebagai  hasilnya saya telah dikutuk dengan penyakit. Saya bukanlah seorang penyanyi lagu penyembahan Bumi. Bagaimana saya sanggup
bernyanyi lagu penyembahan Surga ketika saya tidak pernah mendengarnya sebelumnya?”

Malaikat menjawab, Kau benar. Tetapi kau tetap harus menyiapkan dirimu untuk menyembah. Kau adalah seorang yang angkuh tapi bersiaplah untuk bernyanyi.” Para malaikat mulai menyanyi. Saat mereka menyanyi, saya mulai turut bernyanyi bersama mereka. Hal itu kemudian menjadi sangat alamiah bagi saya, dan kami pun masuk.

Pemandangan di Surga sungguh tak tergambarkan. Saya tidak dapat menggambarkan Surga dengan bahasa bumi ku. Saya  berkata, “Tuhan! Terima kasih banyak! Sekalipun, saya sangat angkuh dan sombong dan terkutuk dengan sebuah penyakit, KAU tetap membawaku ke Surga untuk melihat-lihat.”

Saya kemudian mendengar suara Allah, Pendeta Park Yong Gyu KU yang tercinta, AKU menyambutmu.
Kau telah menempuh perjalanan panjang kemari.” SuaraNYA dipenuhi oleh cinta dan kelembutan.

Saya menjawab dengan menanggis, “Tuhan...” Malaikat segera berkata, kamu telah menjadi pendeta selama
20 tahun. Tidakkah kamu baca Alkitabmu? Tidak ada airmata di Surga. Jadi berhentilah!” Saya tidak dapat meneruskan tanggis ku (Wah 21:4).



Tuhan kemudian bertanya kepadaku 5 pertanyaan.

“Berapa banyak waktu yang kau luangkan untuk membaca Firman (alkitab)?
Berapa banyak yang kau beri untuk persembahan? Berapa kali kau menginjili orang?
Apakah kau telah memberi perpuluhan dengan benar?
Berapa banyak waktu yang kau habiskan di dalam doa?”

Saya tidak dapat menjawab kelima pertanyaan tersebut. Tuhan menghukumku untuk kelima pertanyaan itu. Setelah kamu menjadi  seorang pendeta yang besar, kamu telah menjadi malas untuk berdoa. Menjadi sibuk   bukanlah  alasan   untukKU!”   Say harus  bertobat  untuk   hal   itu   kemudian.   “Malaikat   akan memperlihatkan padamu banyak tempat di Surga dan di Neraka. Lihatlah ke sekeliling sebanyak yang kamu harapkan. Kamu akan pergi setelah menyaksikan banyak bagian berbeda dari Surga dan Neraka.” Tetapi Tuhan tidak mengizinkanku untuk melihat wajahNYA.

Para malaikat pertama membawaku ke 3 tempat berbeda di Surga:
1.  Saya melihat anak kecil tinggal bersama.
2.  Tempat tinggal orang dewasa.
3.  Jiwa-jiwa yang berhasil mencapai surga. Walaupun mereka berhasil masuk Surga, tetapi mereka masuk dengan perasaan malu.

Banyak orang telah bertanya kepadaku berapakah usia anak kecil tersebut. Mereka terlihat seperti anak-anak TK. Mereka bukanlah anak laki-laki kecil atau perempuan seperti yang kita ketahui berdasarkan jenis kelamin. Setiap anak memiliki malaikat bayi pelindung masing-masing.

Di Surga, kebanyakan dari jiwa-jiwa tersebut memiliki rumah mereka sendiri (Yoh 14:2). Bagaimanapun, ada beberapa yang tidak  memiliki rumah. Saya akan menjelaskan ini kemudian. Lebih lanjut, anak-anak tidak memiliki rumah mereka sendiri. Saya bertanya, Anak-anak juga adalah jiwa, mengapa mereka tidak memiliki rumah mereka sendiri?”
Malaikat menjawab, Sama seperti manusia di Bumi membutuhkan bahan-bahan untuk membangun rumah mereka, kami yang  ada di Surga pun membutuhkan bahan untuk membangun. Ketika seseorang melayani Gereja dan orang lain dengan setia  seperti untuk Tuhan, maka perbuatan-perbuatan baik itu akan menjadi bahan bagi pembangunan rumah orang tersebut di Surga. Ketika bahan-bahan disediakan, para malaikat yang ditugaskan untuk membangun rumah orang-orang kudus akan pergi mengerjakannya. Anak-anak yang masih sangat muda usianya tidak memiliki bahan-bahan untuk membangun rumah. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk menghasilkan imbalan / bahan. Inilah mengapa mereka tidak memiliki rumah.”
Saya melanjutkan dengan pertanyaanku, Apa yang harus saya lakukan di Bumi untuk menyediakan Bahan- bahan bagi rumahku?”

Malaikat  menjawab,  Ada  7  hal  yang  harus  dilakukan  seseorang  untuk mengumpulkan bahan-bahan bagi Pembangunan rumahnya:
1.  Penjumlahan dari total penyembahan dan pujian kepada Allah.
2.  Waktu yang mereka luangkan untuk membaca Alkitab.
3.  Waktu yang mereka luangkan untuk berdoa.
4.  Waktu yang mereka luangkan untuk menginjili orang lain.
5.  Persembahan seseorang kepada Allah.
6.  Ketaatan mereka dalam perpuluhan kepada Allah.
7.  Waktu yang mereka luangkan untuk melayani Gereja dalam segala cara.
Inilah perbuatan  atau  pekerjaan  karena  ketaatan  dimana  seseorang  mengumpulkan  bahan-bahan  untuk membangun rumah Surgawi mereka. Jika seseorang kurang dalam area ini, mereka tidak akan memiliki bahan untuk membangun rumah mereka.”


TEMPAT ANAK-ANAK

Ada banyak  orang  di  Surga  yang  tidak  memiliki  rumah. Bahka yang  tidak  memiliki  rumah  ternyata  adalah  para pendeta, penatua, majelis, pemimpin, dsb. Saya bertanya lagi karena     penasaran,      Dimanakah     anak-anak     tinggal kemudian?”
Malaikat  menjawab,  Mereka  tinggal  disini. Saat  saya melihat  ke  sekeliling,  mereka  berkumpul  di  seluruh  area taman  bunga.  Taman   bunga  sangat  indah  dan  wanginya melebihi  wewangian  yang  ada  di  dunia.  Pemandangannya melebihi apa yang dapat saya gambarkan.



 TEMPAT ORANG DEWASA

Tempat kedua adalah tempat bagi orang dewasa yang setia. Ada perbedaan antara Keselamatan dan Upah. Di tempat ini ada banyak rumah (Yoh 14:2). Rumah-rumah tersebut dibangun dengan permata/mutiara dan batu- batu langka. Beberapa rumah sangat tinggi setinggi gedung pencakar langit di Bumi. Mereka yang dengan setia telah melayani Tuhan saat hidup di Bumi telah membangun rumah mereka dengan permata/mutiara dan batu- batu langka. Di tempat ini, semua orang terlihat berumur 20-30 tahun. Di sini tidak ada perbedaan kelamin pria dan wanita. Tidak ada orang sakit, tua, atau orang cacat.

Saya dulu pernah mengenal seseorang yang sudah tua, oh, Im Myung. Dia telah meninggal di umur yang ke
65th. Dia seorang yang bertubuh pendek, setinggi anak SD kelas 2. Dia telah menderita akibat penyakit langka. Tetapi, bila sudah  menyangkut Alkitab, dia seorang lulusan PhD. Dia telah menulis banyak komentar. Saya bertemu dia di Surga, dan di sana tubuhnya tinggi dan tampan. Dia tidak lagi sakit tetapi sehat. Surga sungguh adalah tempat yang sangat menyenangkan! Saya penuh dengan pengharapan! Kumohon percayalah dengan apa yang saya katakan saudara-saudari terkasih!


 ORANG-ORANG YANG DISELAMATKAN DGN PERASAAN MALU



Tempat ketiga adalah bagi mereka yang telah diselamatkan dengan perasaan malu (1 Kor 3:15). Desa ini sangatlah besar ukurannya, beberapa kali lebih luas dari tempat yang kedua, dimana rumah-rumahnya terbuat dari permata/mutiara dan batu-batu langka. Saya tiba di tempat ini dalam kecepatan tinggi, mengendarai kereta emas. Terletak sangat jauh dari tempat indah lainnya  yang saya lihat di Surga.
 
Saya bertanya kepada para malaikat, Saya melihat banyak tanah lapang dan  hutan  belantara.  Mengapa  saya  tidak  melihat  adanya  rumah?” Malaikat menjawab, Yang kamu lihat  adalah rumah.”

Saya melihat rumah flat yang besar, yang mengingatkanku akan kandang
ayam raksasa atau sejenis rumah gudang. Rumah-rumah ini tidaklah gemerlap tetapi suram. Desa ini dan rumah-rumahnya  adalah untuk jiwa-jiwa yang telah diselamatkan dengan perasaan malu. Ada begitu banyak rumah-rumah berukuran besar yang  suram. Desa ini beberapa kali lebih besar dari tempat dimana jiwa-jiwa yang diberi upah tinggal.


Malaikat berkata, Apakah kamu melihat 2 buah rumah yang besar itu, satu di sebelah kananmu dan satu di sebelah kirimu?” Saya menjawab, Ya, saya Melihatnya.”

Malaikat  berkata  dia  ingin  memperlihatkan  kepadaku  kedua  rumah  tersebut  secara  khusus.  Dia  berkata, Rumah di sebelah  kanan adalah untuk mereka yang merupakan pendeta di Bumi. Rumah yang di sebelah kanan adalah untuk mereka yang  merupakan pemimpin di Bumi.”  Saat kami tiba di depan kedua rumah tersebut,  saya  menyadari  bahwa  rumah-rumah  tersebut  terlihat  sama.  Saya  agak  tercengang.  Ketika  kami membuka pintu  dan  masuk,  kesan  pertama saya adalah,  kandang  ayam.”  Dan
bukannya 1000 ekor ayam tinggal di kandangnya, saya melihat jiwa-jiwa. Malaikat menyuruhku  untuk mengamati dengan teliti karena saya akan mengenali beberapa pendeta terkenal yang ada di  sejarah. Dan benar. Saya mengenali banyak pendeta yang  ada  di  sejarah.  Saya  secara  khusus  menyebut  nama  seorang  pendeta  dan bertanya kepada malaikat, Saya kenal pendeta Korea itu!  Saya tahu dia sangat terkenal dan Pekerjaan yang telah dia lakukan untuk Tuhan. Mengapa  dia  ada disini? Saya tidak mengerti.”

Malaikat   menjawab,   Dia   tidak   pernah   menyediakan   bahan-bahan   untuk membangun rumahnya. Inilah mengapa dia tinggal di rumah susun.”

Saya bertanya kembali karena penasaran, Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Mengapa dia sama sekali tidak  memiliki  bahan-bahan?”  Malaikat  menjawab,  Sementara  dia  bekerja  sebagai  pendeta  melakukan tanggungjawabnya  sebagai  seorang   pendeta,  dia  menikmati  pujian  dari  manusia.  Dia  senang   akan penghormatan. Dia senang dilayani. Tidak ada  pengorbanan  dan hati hamba dalam dirinya.” Pendeta ini sangatlah dihormati di Korea dan telah menjadi sebuah icon dalam sejarah Kekristenan Korea. Tetapi dia tidak mendapat upah!

Para pendeta diluar sana, kumohon dengarkanlah! Anda harus menuntun orang bukan hanya pada pelayanan hari Minggu. Anda  harus mengunjungi mereka di rumah mereka. Kau harus memelihara yang miskin, yang cacat dan yang tua. Para pendeta yang telah melayani tanpa mengorbankan hidup mereka dan senang dihormati tidak memiliki upah di Surga (Mat 23:5-12).

Setelah  saya  menyaksikan  pemandangan  ini  di  Surga  dan  setelah  saya  kembali  ke  Bumi,  saya  segera memberikan semua harta milik saya termasuk 5 mobil mewah saya. Hidup kita adalah untuk sementara. Dalam alkitab,  rata-rata  hidup  ini  adalah  70-80  tahun.  Tetapi  hanya  Tuhan  yang  tahu  kapankah  seseoranakan meninggal. Setiap orang bisa meninggal sebelum  berumur  70 atau 80 tahun. Saya telah memutuskan untuk memberikan  semuanya,  termasuk  pakaian saya.  Orang-oranyang  telah  saya lihat  menerima  keselamatan dengan rasa malu. Mereka adalah pendeta, majelis, gembala, dan umat percaya.
Ada sejumlah besar majelis dan gembala dalam rumah yang suram ini. Tentu saja, ini lebih  baik daripada di Neraka. Tetapi, kenapa ada seorang pun yang ingin masuk ke Surga dalam cara yang demikian? Saya tidak akan berakhir di tempat yang memalukan itu. Pakaian mereka bahkan tampak suram.

Apakah persyaratan bagi orang Kristen untuk memiliki rumah yang indah di Surga?

Pertama, kita harus menginjili orang sebanyak mungkin. Bagaimana caranya kita harus menginjili? Malaikat memberitahuku, Misalkan ada seorang yang tidak mengenal  Tuhan.  Pada saat kau memutuskan untuk menginjili orang tersebut, bahan-bahan untuk membangun rumah mu telah disediakan. Saat kau
secara tidak jemu-jemu berdoa untuk keselamatan mereka, lebih banyak lagi bahan bangunan yang disediakanKau harus secara menerus memeriksa keadaan mereka, mengunjungi mereka dan meneruskan penginjilanmu. Hal ini akan  menambah jumlah bahan-bahan untuk membangun rumahmu. Jika seseorang berkata mereka tidak memiliki baju yang pantas  untuk pergi ke gereja, makkau harus menyediakan bagi mereka. Jika seseorang berkata dia tidak memiliki alkitab, kau harus menyediakan satu baginya. Jika seseorang berkata dia tidak  memiliki  kacamata  untuk  membaca,  kau  harus  menyediakan  bagi  mereka.  Kau  harus  menyediakan apapun juga yang kau mampu sehingga orang ini pun bisa dituntun untuk mengenal Tuhan.  Mereka yang tinggal di rumah yang terbaik adalah mereka yang telah menginjili terbanyak.

Para malaikat kemudian membawa ku ke tempat dimana para orang kudus tinggal dalam rumah yang bagus. Disini adalah tempat dimana para orang kudus yang telah banyak menginjili tinggal. Rasanya seperti pusat kota Surga.
Dalam  sejarah  Kekristenan,  ada  4  orang  yang  memiliki  rumah  terbesar  dan  paling  indah.  Para  malaikat memperlihatkanku  rumah  seorang  penginjil  Amerika  D.L  Moody,  Pendeta  Inggris  John  Wesley,  seorang penginjil Italia, dan penginjil Korea Pendeta Choi Gun Nung. Ke-4 orang ini memiliki rumah paling besar di Surga. Ke-4 orang ini telah menghabiskan seluruh hidup mereka untuk menginjili orang-orang bahkan sampai pada hari kematian mereka.

Di antara umat percaya Korea, ada seorang yang memiliki rumah yang besar. Orang ini telah membangun banyak gedung Gereja dengan seluruh hartanya. Dia telah memberikan 3000 karung beras kepada orang miskin. Dia secara rahasia telah membantu  keuangan para pendeta dan pemimpin. Dia membantu membayar iuran sekolah para teologian. Dia juga telah membawa pulang seorang pendeta berumur 65 tahun ke rumahnya dan merawatnya, dimana Gerejanya sendiri telah mengusirnya keluar.

Saya mendengar seorang malaikat berteriak, Bahannya telah datang!”  Saya bertanya kepada malaikat yang berada di  sebelah  kanan  saya mengenai  bahan  tersebut  dan  dia mengatakan  kepadaku,  Bahan  ini  untuk penatua dari sebuah gereja kecil di suatu negara. Malah, dia menerima bahan-bahan setiap hari. Walaupun dia miskin, dia datang melayani di Gereja setiap pagi. Dia berdoa untuk 87 jemaat Gereja setiap hari. Dan setelah dia selesai berdoa, dia membersihkan gereja.”

Saya mendengar malaikat lain berteriak, Kiriman special! Anak perempuan si penatua telah memberikan satu- satunya uang yang ia miliki kepada ibunya. Tetapi, si penatua tidak memakai uang itu untuk kepentingannya sendiri. Dia membeli 5 butir telur dan  2  pasang kaos untuk pendeta Gereja. Walaupun sepertinya halnya sebuah persembahan yang kecil, dia telah memberikan semua yang dia miliki. Ini menjadi bahan special untuk rumahnya di Surga.”

Kedua, mereka yang memiliki rumah besar adalah mereka yang telah membangun gedung gereja atau gedung lain untuk Kerajaan Allah dengan harta dan penghasilan mereka.

Di Surga,  saya  juga  bertemu  dengan  seorang  penatua  bernama  Choi.  Di  antara penatua dan  gembala yang ada di Surga, dia memiliki rumah yang paling indah. Rumahnya lebih tinggi  daripada gedung yang paling tinggi di Korea. Choi telah membangun banyak gedung Gereja di Korea dengan kekayaannya.

Saya  bertanya  kepada  malaikat,  Bagaimana  dengan  rumahku?  Apakah  dalam proses pembangunan?” Malaikat menjawab, “Tepat sekali! saya memohon untuk melihat rumahku. Tapi  mereka mengatakan kepadaku bahwa hal tersebut tidak di izinkan. Saya terus saja memohon dan setelah tak henti-hentinya memohon, malaikat mengatakan bahwa sekarang saya telah di izinkan oleh Tuhan untuk melihatnyaKami Memasuki kereta dan menuju ke suatu tempat yang sangat jauh. Saya Penuh
dengan pengharapan. Saya bertanya, Dimanakah rumahku?” Malaikat menjawab, Ada di sana! Tapi yang terlihat hanyalah sebuah fondasi, hanya siap untuk pembangunan. Saya menanggis, Mengapa kau melakukan hal  ini  padaku?  Bagaimana  mungkin  ini  bisa  terjadi?  Bagaimana  mungkin  rumahku  berada  dalam  area pembangunan? Setelah selamat dari perang Korea, saya menjual rumahku untuk membangun gedung Gereja. Gereja ini bertumbuh hingga 5000 jemaat. Saya menulis banyak buku yang di ilhamkan oleh Roh Kudus. Salah satu buku menjadi best seller. Dari hasil penjualan buku, saya membangun  sekolah Kristen. Sekolah telah melahirkan 240 pendeta. Saat masih menjadi Dekan, saya telah memberikan lebih dari 400 beasiswa kepada lebih dari 400 anak-anak miskin. Saya telah membangun rumah bagi janda-janda untuk tinggal. Semuanya ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Mengapa rumahku berada dalam area pembangunan saja? Saya sangat frustasi!

Malaikat menjawab, Kamu tidak pantas untuk tinggal dalam rumah yang indah di Surga karena kamu telah menerima  penghormatan dari manusia berulang kali. Setiap kali telah membangun atau melakukan sesuatu yang baik, kamu dipuji oleh manusia. Kamu bahkan menerima pujian dari koran setempat. Karena itu, semua pekerjaanmu menjadi sia-sia.” (Mat 6:1).

Saya melihat kepada rumahku di area pembangunan. Lokasinya terletak di tengah-tengah 3 rumah lainnya. Hanya ada 3 lantai. Rumah tersebut memiliki banyak kamar kecil di 2 lantai pertama. Saya bertanya kepada malaikat,   mengapa   saya  memiliki   kamar-kamar   kecil?”   Malaikat   menjawab,   Kamar-kamar   ini   di peruntukkan bagi putra dan putrimu.”

Saya hanya mempunyai 4 orang anak,” Saya menjawab. Malaikat merespon, Bukan, kamar-kamar tersebut bukan untuk anak-anak duniawimu, tetapi untuk mereka yang telah  kamu  injili dan selamat.” Saya suka itu! Saya bertanya, Dimanakah kamar tidurku?”  malaikat berkata kamarku berada di atas atap. Hal itu mengangguku. Kamarku bahkan belum selesai. Dengan nada marah saya berkata, Ruangannya sangat kecil! Mengapa begitu sulit untuk diselesaikan?!Malaikat  menjawab,  Kamu  bahkan  belum  meninggal.  Kami  tidak   bisa menyelesaikan rumah atau kamarmu karena kami tidak tahu bila ada bahan- bahan yang akan ditambahkan kemudian. Apakah kamu mengerti?”

ketika kami memasuki kamarku, saya melihat 2 sertifikat di dinding, kemudian saya membacanya. Sertifikat pertama menggambarkan saya saat berumur 18 tahun tinggal di rumah yatim piatu. Pada hari Natal, saya dalam perjalanan pulang ke ibadah pagi. Saya telah melihat seorang laki-laki tua tiduran di jalanan. Saya melepaskan jaket saya dan memberikannya kepadanya.  Tindakan itu telah memberi saya upah di Surga. Sertifikat yang kedua  menggambarkan  kejadian  yang  sama  tetapi  untuk  membelikan
makanan kecil bagi seorang pria tua. Bukan masalah seberapa banyak uangnya. Tindakan tersebut harus disertai dengan hati yang tulus.

Kami meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke tempat semula. Dalam perjalanan,  salah seorang dari malaikat bertanya, Apakah kamu sedih? Saya  akan  memberitahu  kamu  bagaimana  caranya  untuk  membangun rumah yang indah. Tuhan berkata  saat  kamu kembali ke Bumi, kamu harus  pergi  memberitahukan  orang-orang  tentang  Surga  dan  Neraka seperti  yang  telah  kamu  saksikan.  Kedua, Tuhan  menginginkan  kamu
untuk membangun sebuah tempat bagi para pendeta tua wanita dan penginjil yang tidak memiliki tempat untuk bernaung. Jika kamu setia melakukan semuanya ini, kamu akan memiliki rumah yang indah.”



 NERAKA



Kedua  malaikat  tersebut  mengawalku  ke  Neraka.  Mereka  berkata,  Sekarang  kamu  akan  mengunjungi
Neraka. Anda tidak bisa membayangkan betapa luasnya Neraka. Saya terus berteriak, Sangat besar! Sangat besar! disini adalah tempat dimana jiwa-jiwa yang terkutuk dan menerima penghukuman kekal berada. Rasanya seperti Neraka
1000 kali  lebih  luas  dari  Bumi.  Setengah  dari  Neraka  berwarna  merah  dan setengahny lagi  berwarna  hitam   gelap.   Saya  bertanya  kepada  malaikat, Mengapa bagian ini berwarna merah?”

Malaikat menjawab, “Tidakkah kamu tahu? Itu adalah bara sulfur. Setengahnya lagi adalah kegelapan. Ketika manusia berdosa dan berakhir disini, mereka akan disiksa dari kedua sisi..... Ada beragam jenis Gereja di Bumi dan banyak Gereja
yang ibadahnya dihadiri banyak orang. Tetapi, kebanyakan dari mereka bukan orang Kristen sejati. Mereka hanyalah  pengunjung. Gereja yang benar akan percaya adanya Surga dan Neraka. Hidup banyak orang Kristen berada dalam bahaya  karena mereka tidak percaya adanya Surga dan Neraka. Ketika seorang jiwa masuk  ke  Surga,  1000  jiwa  terkutuk  masuk  ke  Neraka.  Perbandingan  jumlah  Surga  dan  Neraka  adalah 1:1000.” (Mat 7:14).

Saya seorang pendeta Presbyterian dan seorang pembicara terkenal. Saya lulusan sekolah teologi terbesar di Korea. Saya tidak pernah percaya kisah Surga dan Neraka. Tetapi sekarang, saya salah seorang yang menulis pengalaman serupa untuk bersaksi kepada yang lain. Walaupun Anda yakin telah menjadi seorang Kristen, jika Anda menjalani kehidupan Anda mengikuti kehendak setan, Anda akan berakhir di Neraka!

Tempat pertama yang saya lihat adalah bara sulfur. Anda bahkan tak bisa bayangkan betapa panasnya api Neraka itu. Tidak ada seorang pun yang dapat menahan panasnya itu. Orang-orang di Neraka mengungkapkan 3 pernyataan:
1.  Terlalu panas dan mereka merasa sekarat. (Luk 16:24)
2.  Mereka merasa haus dan merasa sekarat.
3.  Anda akan mendengar banyak permintaan akan air. (Zakh 9:11)

Sampai kekekalan! Banyak orang berkata kita bebas di dalam Kristus dan mereka menjalani hidup mereka seperti yang mereka inginkan. Saya bertanya kepada malaikat, mereka yang berada di sini, apa yang telah mereka lakukan?” Malaikat menjawab, Grup pertama adalah orang-orang yang tidak percaya.” Mereka yang tidak menginjili anggota keluarganya harus bertobat!

Malaikat kemudian meneruskan, Grup kedua adalah mereka yang percaya kepada Yesus, tetapi tidak bertobat dari dosa mereka.”  Kita harus bertobat dari dosa kita dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Kita tidak boleh berdosa. Hanyalah ucapan mulut bukanlah sebuah pertobatan. Dengan hati yang hancur dan tulus, kita harus bertobat!




ORANG KRISTEN DI NERAKA

Saya kemudian melihat banyak pendeta, penatua, dan majelis di Neraka. Saya bertanya kepada malaikat, Saya mengenal mereka. Mereka telah melayani Tuhan dengan setia saat di Bumi. Mereka telah meninggal beberapa waktu yang lalu. Kami semua telah berpikir bahwa mereka ada di Surga bersama Tuhan. Tetapi sekarang, saya melihat mereka di Neraka dan mereka menanggis  kepanasan! Mengapa mereka ada disini?”  Ada begitu banyak pendeta, penatua, majelis dan umat percaya.

Malaikat menjawab, Pendeta Park Yong Gyu, seseorang bisa terlihat sebagai seorang pengikut Kristus yang sejati tetapi Tuhanlah yang tahu hati seseorang. Mereka di sini karena merektidak menjaga hari Minggu tetap kudus. Kenyataannya, mereka suka menghasilkan uang pada hari Minggu.  (Yer 17:27). Banyak majelis dan penatua yang mengkritik khotbah pendeta  mereka. (Mzm 105:5 ; Bil 12: 8-9)Mereka tidak memberi perpuluhan dengan benar. (Mal 3:9).  Mereka tidak berdoa.  Banyak dari para penatua dan majelis ini telah menyerang pendeta mereka dan melanggar otoritas mereka. Mereka telah mencampuri  tugas dan urusan pendeta mereka(Bil 16)Mereka tidak menginjili orang sama sekali.  (Yeh 33:6).  Saat mereka sedang sekarat, mereka pikir mereka telah melakukan pekerjaan yang baik sehingga mereka tidak bertobat. Inilah mengapa dilempar ke dalam api Neraka.

Saya kemudian melihat seorang Raja dan seorang Pangeran yang pertama kali menganiaya orang-orang Kristen di Korea. Mereka  ditempatkan di tengah, yang merupakan tempat terpanas. Saya juga melihat Hitler, Stalin, Mao Zhe Dong, dan seorang pendeta terkenal dari Korea Utara bernama Pendeta Kang, dan seorang pahlawan Jepang yang terkenal, dan banyak lagi.

Kemudian  kami  tiba  pada  bagian  yang  paling  gelap,  terlalu  gelap  untuk  melihat  langkah-langkah  kami sekalipun. Saya berteriak, Malaikat! Malaikat! Sangatlah gelap! Bagaimana saya dapat melihat?” Malaikat menepuk pundak saya dan berkata, “Tunggulah sejenak.”

Dalam beberapa saat, saya dapat melihat sejumlah besar orang yang telanjang. Di seluruh tubuh mereka ada begitu banyak  serangga yang merayap. Tak 1 inchi pun yang bebas karena serangga itu memenuhi tubuh mereka. Orang yang telanjang itu berusaha mengibaskan serangga-serangga hingga mengertakan gigi mereka. Apa yang telah mereka lakukan saat mereka hidup di Bumi?”

Mereka adalah orang-orang yang telah mengkritik dan menggosipkan orang lain dibelakang mereka. Mereka tidak berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan mengenai orang lain.” (Mat 5:22).

Saya melihat para setan menusuk dan menikam perut orang-orang dengan tombak. Teriakan mereka sungguh memilukan. Saya bertanya kepada pengawalku, Malaikat, apa yang telah orang ini lakukan selama mereka hidup di Bumi?”

Orang-orang  ini  memiliki  pekerjaan,  rumah,  dan  keluarga  tetapi  mereka  tidak memberi  kepada  Tuhan. Mereka tidak membantu orang-orang miskin, Gereja mereka, atau tujuan ilahi lainnya. Mereka sangatlah pelit dan rakus. Walaupun mereka bertemu dengan orang miskin, mereka mengabaikan orang miskin tersebut dan tidak perduli. Mereka hanya perduli pada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka berpakaian sangat bagus, berkecukupan dan memiliki kehidupan yang nyaman. Inilah mengapa perut mereka ditusuk karena perut mereka penuh dengan keserakahan.” (Ams 28:27).

Hal itu adalah pemandangan  yang menakutkan. Setelah menyaksikan pemandangan demikian, ketika saya kembali ke Bumi, saya memberikan semua uang dan harta kepada yang lain. Keselamatan tidak bisa diperoleh dengan uang atau harta. Tetapi dengan iman. Neraka adalah tempat yang tidak tertahankan dan sengsara. Hal itu adalah penyiksaan kekal!
Saya juga melihat orang yang kepalanya di penggal dengan kapak yang sangat tajam. Saya bertanya 
kepada malaikat,  Apakah  yang  telah  dilakukan  orang-orang  ini  hingga  mereka mendapaT siksaan  yang  mengerikan?”  Malaikat  menjawab,  Otak mereka telah diberikan Tuhan untuk memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Tetapi  orang-orang  ini  telah   memikirkan   hal-hal  yang  kotor.  Mereka memikirkan hal-hal yang penuh nafsu.” (Mat 5:28).
 
Berikutnya saya melihat orang-orang ditikam dan dipotong hingga beberapa bagian. Pemandangan itu sangat mengerikan. Saya bertanya, Bagaimana
dengan  orang-orang  ini?  Apakah  yang  telah  mereka  lakukan  hingga mereka  disiksa  seperti demikian?” Malaikat menjawab, Mereka adalah penatua dan majelis yang tidak melayani Gereja mereka. Bahkan, mereka tidak mau bekerja atau melayani!  Satu-satunya hal yang mereka sukai adalah untuk menerima dan menerima dari para kawanan.” (Zakh 11:17 ; Hos 6:5).

Saya melihat para penatua, majelis, dan juga umat percaya lainnya disiksa
oleh para setan. Para setan membuat lubang di lidah tiap-tiap orang dan menaruh kawat panjang kemudian menarik mereka dengan kawat yang saling terhubung itu. Saya bertanya lagi, Apa yang telah mereka lakukan di Bumi?”

Malaikat menjawab, “Mereka telah melakukan 4 jenis dosa Yang berbeda:
  1.  Mereka telah mengkritik pendeta mereka. Mereka akan mengatakan hal-hal yang negatif       mengenai  pendeta mereka. Mereka bergosip dan menertawakan pendeta mereka.” (Yak 3:6 ; Mat 12:37)                                                                                                                                   Saya memohon kepada mereka yang telah melakukan dosa yang demikian, BERTOBAT!     BERTOBAT!!      Malaikat melanjutkan,
  2.   Mereka menghina Gereja dengan ucapan mereka.
  3.  Mereka telah melukai orang-orang Kristen lainnya sampai pada titik bahkan mereka yang setia pun terluka dan mereka  berhenti mengunjungi Gereja dan bahkan menyebabkan beberapa dari mereka berhenti percaya. Mereka melakukan  semua hal yang mereka bisa untuk menghentikan orang-orang Kristen yang setia dari melakukan pekerjaan Allah. Orang-orang jahat ini menyebabkan banyak orang setia tersandung.
  4. mereka adalah suami istri yang minum alkohol dan bertindak kejam kepada anggota    keluarga mereka.


Saya melihat para setan menusuk pria dan wanita di perut mereka dengan paku yang sangat tajam dan besar. Saya bertanya, Apa yang telah mereka lakukan? malaikat menjawab, Mereka adalah pria dan wanita yang telah hidup bersama tanpa komitmen pernikahan. Mereka bersalah karena aborsi ketika mereka menjadi hamil. Mereka tidak pernah bertobat!

Saya melihat grup orang lainnya. Para setan mengiris bibir mereka seperti mengiris tipis daging atau sayuran. Saya bertanya,  Mengapa orang-orang ini disiksa dengan cara demikian?” Malaikat menjawab, Mereka adalah putra, putri, menantu pria  dan menantu wanita yang telah membantah orangtua mereka. Apa yang seharusnya mereka lakukan hanyalah mengatakan saya  minta maaf” bukannya membuat keadaan menjadi bertambah buruk. Banyak dari mereka telah menggunakan kata-kata yang  kasar. Mereka telah menyerang orangtua mereka dengan kata-kata yang keras. Mereka memberontak, itulah mengapa bibir mereka diiris.”


10


Saudara, kita suatu hari akan meninggal, tapi kita tidak tahu kapankah hal itu akan terjadi. Ku mohon bersiap- siap lah. Menjadi siap untuk pergi ke Surga. Kapankah kita pergi tidaklah penting. Tolong ampunilah setiap orang  sebanyak  mungkin  sebanyak  yang  diperlukan.  Bertobat  dan  bertobat  dan  lakukanlah  hal  tersebut sepanjang hari bila memang perlu.

Saudaraku yang terkasih, saya biasanya mengabaikan kesaksian   yan demikian.   Say seoran pendeta Presbyterian  kuno  yang  mengabaikan  hal-hal  yang demikian. Tetapi sekarang,  saya harus menyaksikan dan  bersaksi  kepadamu  apa  yang  telah  saya  lihat. Tolong  janganlah  ragu  untuk  hidup  kudus.  Tolong hindari       siksaan       dan       penghakiman       yang menyengsarakan ini. Jadilah selamat! Janganlah hidup secara    duniawi   tetapi   serahkanlah   dirimu   bagi Kerajaan Allah.  Tolong berdoalah bagi mereka yang belum  mengenal  Yesus.  Menginjili  dan  berbuahlah. Tolong  berdoalah  di  subuh  hari   dan  jagalah  hari
Minggu tetap kudus. Tolong berilah kepada Tuhan perpuluhan dengan benar. Kumpulkan upahmu di Surga dan bukan di Bumi ini. Saya berdoa dan memberkatimu dalam nama Tuhan Yesus yang berkuasa!




Teks asli dalam bahasa Korea






































0 komentar:

Posting Komentar